Sunday, October 28, 2012

EON


Review : Eon, Lahirnya Sang Punggawa Naga oleh Alison Goodman

Judul : Eon, Lahirnya Sang Punggawa NagaPengarang : Alison Goodman
Penerbit : Mizan FantasyTebal : 577 halaman
Diterbitkan pertama kali :Maret 2012Format : PaperbackTarget : Remaja
Genre : Fantasy
Bahasa : Indonesia
Seri : Eon
Buku ke- : 1
Status : Punya sendiri
Website : Alison Goodman
Review in English : Goodreads
Sinopsis

Dalam dunia yang penuh dusta, sebuah kebenaran bisa sangat mematikan…


Di bawah didikan keras seorang Master yang ambisius, Eon dilatih untuk menjadi Punggawa Naga—seorang penguasa yang mampu mengendalikan air dan angin untuk melindungi Negara. Tapi selama dia berlatih dan bertahan menghadapi saingannya, dia harus menjaga sebuah rahasia kelam. Rahasia yang bisa membahayakannya dan bisa membuatnya kehilangan nyawa.

Setelah sebuah upacara pentasbihan, hubungannya dengan kedua belas naga telah menyeretnya ke dalam dunia Pengadilan Kerajaan yang sangat berbahaya. Dan sejak masuk ke dunia pengadilan, dia menemui musuh terkuatnya, Lord Ido. Seiring dengan persaingan yang semakin memanas, Eon semakin tertekan karena rahasia kelamnya semakin muncul ke permukaan. Diwarnai dengan berbagai kasi pertarungan seru, petualangan Eon akan membuat kita tenggelam dalam dunia para punggawa Naga.

Best Fantasy Novel, Aurealis Award (2008) ● Honour Book, James Tiptree Jr. Award (2008) ● Notable Book, CBCA Awards (2009) ● Nomine NSW Premier's Literary Awards (2009) ● Nomine Victorian Premier's Literary Awards (2009) ● Nomine Western Australian Premier's Literary Awards (2008) ● ALA Best Book for Young Adults (2009) ● Bank Street College Best Book of the Year (2009)

“Kisah petualangan ini penuh intrik, persahabatan, pertarungan dan keajaiban aliansi…buku ini pemenang sejati”—Kirkus Reviews

“Warna baru dalam genre fantasi. Kisah yang ditulis dengan cerdas dan menyegarkan ini benar-benar menggigit dari halaman pertama” —The Times, London


Review
Eon, seorang bocah laki - laki cacat berumur 12 tahun, mencoba peruntungannya untuk menjadi Murid dari Punggawa Naga Tikus yang baru. Eon melakukannya karena ambisi Gurunya, mantan Punggawa Naga Harimau, Bangsawan Brannon yang ingin kembali ke masa jayanya dan bergelimang harta jika Eon terpilih menjadi murid Punggawa Naga. Sayangnya, dengan kondisinya yang cacat, Eon harus sering menerima caci maki, dianggap iblis, dan kesulitan dalam melakukan latihan tempur. Eon yang sudah berusaha keras, harus menerima kenyataan bahwa Naga Tikus tidak memilih dirinya. Hanya saja, terjadi sesuatu yang tak pernah diduga baik oleh Eon maupun Punggawa Naga yang lain. Karena Naga Kembar yang sudah hilang selama 500 tahun justru memilih Eon menjadi Punggawa Naganya yang baru!

Eon yang sekarang menyandang gelar Lord, harus menyesuaikan diri dengan status barunya sebagai Punggawa Naga Kini dia dielu-elukan akan membawa keberuntungan pada Kaisar, karena kemunculan Naga Kembar. Eon harus berhati - hati dalam memainkan permainan politik di lingkungan Kaisar. Dia diharapkan memberikan loyalitasnya pada Kaisar, untuk melawan adik sang Kaisar yang ingin merebut tahta, yaitu High Lord Sethon. Sethon bukannya tidak punya pendukung, karena Punggawa Naga Tikus yang Bangkit bersamaan dengan Eon, yaitu Lord Ido, yang juga menjadi pemimpin Dewan Naga, mendukungnya. Ido yang mempunyai ambisi yang kuat (dan Naga Tikus miliknya adalah Penjaga Ambisi) bertekad akan menyingkirkan siapa saja yang menghalangi niatnya menguasai kerajaan, termasuk Eon. Untungnya Eon memiliki rekan - rekan yang mendukungnya. Salah satunya adalah Ryko, Penjaga Bayangan dan pendukung Kaisar, Rilla pelayan Eon yang setia dan Putri Dela, seorang Contraire. Contraire adalah pria yang bertingkah laku sebagai wanita, mungkin kalau disini sama dengan banci. Hanya Contraire memiliki status yang tinggi dan diagung - agungkan.

Eon pun memberikan loyalitasnya pada Kaisar, dan bahkan menjalin persahabatan dengan Kygo, sang Putra Mahkota. Namun dia menyadari bahwa dia tidak bisa mengendalikan naganya sendiri. Naga Kembar kerap meminta nama asli Eon, yaitu Eona. Tidak ada yang tahu kalau Eon sebenarnya perempuan, kecuali gurunya Dan Eon selalu berusaha menekan sisi femininnya, dan menonjolkan sisi maskulin, agar semua orang tidak tahu jati dirinya yang asli. Karena Punggawa Naga perempuan itu tidak pernah ada, dan jika Kaisar tahu, Eon akan dihukum mati. Sayangnya, pada saat tes kemampuan mengendalikan badai, Ido yang mengambil alih kekuatan Eon, mengetahui identitas Eon yang asli. Ido memaksakan kehendaknya pada Eon, berusaha memiliki tubuh Eona dan kekuatannya, untuk menguasai kerajaan. Sanggupkah Eon atau Eona menggagalkan usaha Ido? Sanggupkan Eon menguasai kekuatan naganya? Dan yang paling penting menjaga agar identitas aslinya tidak terungkap? 

Saya sangat menikmati cerita Eon. Apalagi melihat penulis dari Australia mengambil ide mitologi China, yang saya rasa sangat fresh.Alison Goodman mengambil naga, makhluk yang diagung-agungkan , dengan shio, zodiak dari China, dan membuat kerajaan China versinya sendiri. Ada 12 naga dalam dunia Eon, masing - masing mewakili 12 arah mata angin, memiliki warna yang berbeda, dan penjaga sifat - sifat manusia. Eon, yang merupakan punggawa Naga Kembar, mewakili sisi Timur, dan merupakan penjaga Kebenaran. Suatu ironi, karena hidup Eon penuh dengan kebohongan yang dia buat untuk menutup jati dirinya. 

Permainan politik yang dihadapi Eon juga membahayakan dirinya. Bayangkan, Eon yang masih 12 tahun (atau 16 tahun, umur aslinya) harus membuat kepentingan penting yang menyangkut banyak orang, mempelajari tata krama istana kerajaan, beradu argumen dengan orang - orang yang lebih tua dan bermartabat seperti Kaisar. Untungnya Eon tidak sendiri dalam menghadapi semua itu. Disini karakter pendamping seperti Ryko, Putri Dela, Rilla, semua mendapat porsi penceritaan yang pas. Mungkin hanya karakter Kygo, sang pangeran dan para Lord Punggawa Naga yang kurang diceritakan.

Bicara tentang karakter, selain Eon, Alison Goodman juga membuat tokoh antagonis yang benar - benar licik dan jahat. Lord Ido penuh dengan ambisi, dan di usianya yang ke 24, dia berniat menguasai kekaisaran. Saya memiliki perasaan cinta-benci ke Ido. Benci dengan ambisi dan karakternya (juga penampilannya yang walau dikatakan tampan, tapi jenggotnya berminyak. Ih, big no no, deh! :P), tapi juga terpesona. Mungkin dia mirip - mirip karakter "bad boy" di novel - novel YA, hanya Ido ini sudah pria dewasa. Interaksinya dengan Eon, walau tidak sehat, bikin saya berdebar - debar dan mengharap lebih diantara mereka, hehehe. Hanya saja, Ido memang terkesan memaksakan kehendak pada Eon, walaupun mendekati akhir cerita ada perkembangan menarik untuk karakter Ido. Membuat saya jadi ingin mengetahui nasibnya di buku selanjutnya.

Alison Goodman seolah ingin menyampaikan, bahwa perempuan juga mempunyai hak dan kesetaraan gender. Saya merasa si pengarang berusaha menyampaikan pandangan feminisnya melalui Eon, namun tidak memaksa. Bagaimana Eon yang berusaha menjadi pria, padahal dirinya adalah wanita. Sang pengarang seolah mengatakan bahwa tidak ada yang salah menjadi wanita, wanita pun bisa merubah dunia, wanita juga bisa menjadi penasihat raja, seperti yang ditunjukkan dalam karakter Putri Jila, selir Raja yang pintar dan bijaksana. Eon atau Eona memang masih muda, dia terkesan buta dengan segala permainan politik dan kekuasaan. Tapi Eona tidak menyerah, bahkan cacatnya tidak menghalanginya untuk selalu berusaha dengan baik.

Penggemar high fantasy, mitologi China, karakter perempuan yang kuat dan penggambaran dunia yang sangat rumit namun menawan, wajib membaca buku ini. Dan saya juga tidak sabar untuk membaca lanjutan Eon, Eona. Semoga aja Mizan tetap memakai cover asli Eona yang catchy abis itu.

No comments:

Post a Comment

iklan saya

Social Icons

Featured Posts