Friday, November 30, 2012

TANGGAL PENTING DI INDONESIA

Hei teman-teman ku semua, kali ini saya akan mencatatkan tanggal-tanggal bersejarah Bangsa Indonesia neehh...!! Jangan bicara "Aku cinta Indonesia" dan "Aku bangga lahir di Indonesia" kalau yang beginian aja gk tau. Kan malu tuh, makanya baca ya, kalau mampu hafal aja sekalian. Okok ^_^


TanggalPeristiwa Bersejarah
17 Agustus 1945Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Merdekaaa!!!
18 Agustus 1945Penetapan UUD dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia
22 Agustus 1945Pembentukan Komite Nasional, Partai Nasional, dan Badan Keamanan Rakyat
1 September 1945Pekik perjuangan "Merdeka"
5 September 1945Pernyataan Negeri Ngayogjakarta Hadiningrat sebagai Daerah Istimewa dalam Negara Republik Indonesia
17 September 1945Palang Merah Indonesia
19 September 1945Insiden Bendera di Surabaya
5 Oktober 1945Pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
15 Oktober 1945Pertempuran Lima Hari di Semarang
10 November 1945Pertempuran di Surabaya
21 November 1945Pertempuran Ambarawa
10 Desember 1945Pertempuran "Medan Area"
4 Januari 1946Presiden dan Wakil Presiden pindah ke Yogyakarta
9 Februari 1946Konggres wartawan Solo
24 Maret 1946Bandung Lautan Api
9 april 1946Tentara Republik Indonesia Angkatan Udara (TRI-AU)
1 Juli 1946Lahirnya Kepolisian Negara
1 Oktober 1946"Oeang Republik Indonesia ORI"
10 November 1946Perundingan Linggarjati
29 November 1946Pertempuran Margarana
7 Desember 1946Pembunuhan besar-besaran di Sulawesi Selatan ( Peristiwa westerling di Makassar)
1 Januari 1947Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang
5 Januari 1947Pertempuran Laut di teluk Cirebon, tenggelamnya RI Gajah Mada
3 Juni 1947Tentara Nasional Indonesia
21 Juli 1947Agresi Militer Belanda Pertama
27 Oktober 1947Komisis Tiga Negara
8 Desember 1947Perundingan renville
17 Januari 1948Penandatanganan Perjanjian Renville
9 September 1948Pekan Olahraga Nasional Pertama
18 September 1948Pemberontakan PKI/ Peristiwa Madiun
17 November 1948Letnan Jendral Oerip Soemoharjo wafat
19 Desember 1948Agresi Militer Belanda Kedua
1 Maret 1949Serangan umum terhadap Kota Yogyakarta yang diduduki Belanda
7 Mei 1949Persetujuan Roem Royen
6 Juli 1949Presiden dan Wakil Presiden kembali ke Yogyakarta
10 Juli 1949panglima Besar Sudirman kembali ke Yogyakarta
7 Agustus 1949Proklamasi "Negara Islam Indonesia" Kartosuwiryo
23 Agustus 1949Konferensi Meja Bundar
5 September 1949Robert Wolter Monginsidi menjalani hukuman mati
27 Desember 1949Pengakuan Kedaulatan
23 Januari 1950Kunjungan Pertama Presiden Indonesia ke Luar Negeri
23 Januari 1950Peristiwa APRA di Bandung
29 Januari 1950Jendral Sudirman wafat
5 April 1950Peristiiwa Andi Aziz di Makassar
25 Apriil 1950Peristiwa Republik Maluku Selatan (RMS)
15 Agustus 1950Kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia
27 Desember 1950Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa
10 Oktober 1950Pemberontakan Ibnu Hajar di Kalimantan Selatan
17 Agustus 1951Pemberontkan DI/TII Kahar Muzakar
27 April 1951Kabinet Soekiman
3 April 1952Kabinet Wilopo
1 Agustus 1953Kabinet Ali Wongso
20 September 1953Pemberontakan DI/TII Daud Beureueh
18 April 1955Konferensi Asia-Afrika di Bandung
29 September 1955Pemilihan Umum
17 Agustus 1956Pembentukan Provinsi Irian Barat
1 Desember 1956Bung Hatta mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden
1 Januari 1957Pengiriman Misi Garuda I
18 November 1957Gerakan Pembebasan Irian Barat
15 Februari 1958Pemberontakan PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia dan Permesta)/ Piagam Persetujuan Semesta
15 Juni 1958Indonesia merebut Piala Thomas (Thomas Cup)
5 Juli 1959Dekrit Presiden kembali ke UUD 1945
31 Desember 1959Pembentukan Front Pancasila
9 Maret 1960Peristiwa Maukar
24 Juni 1960Pembentukan Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong
10 September 1960Misi Garuda II ke Kongo
30 September 1960Pidato Presiden Soekarno di Depan Sidang Umum PBB
10 November 1960Sidang umum pertama Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara
14 Agustus 1961gerakan Pramuka
17 Agustus 1961Pembangunan Tugu Nasional
19 Desember 1961Tri Komando Rakyat (Trikora)
2 Januari 1962Pembentukan Komando Mandala Pembebasan Irian Barat
15 Januari 1962Peristiwa Aru
24 Agustus 1962Asean Games IV di Jakarta
1 Mei 1963Penyerahan kekuasaan di Irian Barat dari PBB kepada Indonesia
10 November 1963Ganefo
2 Desember 1963Gembong RMS Dr.Ch.R. Soumokil ditangkap
3 Mei 1964Dwi Komando Rakyat
27 Agustus 1964Kabinet Dwikora
7 Januari 1965Indonesia keluar dari PBB
14 Januari 1965PKI menuntut agar kaum Buruh dan Tani Dipersenjatai
26 Mei 1965Isu (Fitnah) "Dewan Jendral" (Dokumen Gilchrist)
30 September 1965Gerakan 30 September (G30 S/PKI)
1 Oktober 1965Dewan Revolusi dan Tindakan Penumpasan G-30 S/PKI
2 Oktober 1965Pemulihan Keamanan dan Ketertiban
4 Oktober 1965Pengambilan Jenazah Tujuh Orang Pahlawan Revolusi di Jakarta
14 Oktober 1965Pengangkatan Mayor Jenderal Suharto sebagai Menteri /Panglima Angkatan Darat
16 Oktober 1965Pembekuan PKI dan Ormas-Ormasnya di Jakarta
21 Oktober 1965Pemakaman jenazah Pahlawan Revolusi di Yogyakarta
25 Oktober 1965Pembentukan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia
12 Januari 1966Tri Tuntutan Rakyat (Tritura)
11 Maret 1966Surat Perintah 11 Maret (SP 11 Maret/ SUPERSEMAR)
12 Maret 1966Pembubaran PKI
18 Maret 1966Pengamanan Menteri-Menteri Kabinet Dwikora
25 Juli 1966Kabinet Ampera
28 September 1966Indonesia kembali aktif di PBB
22 Februari 1967Penyerahan kekuasaan pemerintahan dari Presiden Soekarno kepada Pengemban Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966
12 Maret 1967Pelantikan  Jenderal Suharto sebagai Pejabat Presiden Republik Indonesia
27 Maret 1968pelantikan Jenderal Suharto sebagai Presiden Republik Indonesia
10 Juni 1968Kabinet Pembangunan

Monday, November 26, 2012

CUMAN ADA DI KELAS 8.5 :)

Cuma di 8.5 ada slogan "Kembangkan jiwa VOLUNTEER"
Cuma di 8.5 ngidupin LCD harus naik meja
Cuma di 8.5 LCD pernah jatuh dari trmpatnya
Cuma di 8.5 ga ada kordennya
Cuma di 8.5 barisnya terakhir sendiri
Cuma di 8.5 dapat julukan KELAS TERKOTOR
Cuma di 8.5 ga ada pengurus INTI OSIS
Cuma di 8.5 anggota BDI 10 orang
Cuma di 8.5 dramanya ga tampil
Cuma di 8.5 kelasnya pernah pindah posisi
Cuma di 8.5 rajin jama'ah ngerjakan PR di sekolah (termasuk sing nulis)
Cuma di 8.5 pengurus kelas PEREMPUAN smua
Cuma di 8.5 yang mewakili PAWAI ! Muharram 1434 H
Cuma di 8.5 ga ada perwakilan anak laki-laki dari kelas 7.5
Cuma di 8.5 gapernah diam walaupun ada gurunnya

CINTAILAH KELASMU
BANGGAKANLAH KELASMU
D'MONSTER SLALU MENGISI HARI-HARIMU ;-)


with D'MONSTER SMPN 3 MALANG

Saturday, November 17, 2012

BELAJAR DARI 3 IDIOTS!!!!


Sepertinya kekaguman dan pemikiran saya akan film yang satu ini sudah tersimpul semua dalam tulisan di bawah ini. 

Sungguh film yang luar biasa. Mungkin kata inilah yang mewakili penilaian penulis setelah menonton film yang berjudul "3 Idiots". Lucu dan berisi. Karena terharunya, hingga tak sadar penulis meneteskan air mata.

Dalam "3 Idiots", ada pelajaran mencintai, jalinan persahabatan, kepedulian, keberanian yang berpadu dengan kecerdasan, kebahagiaan, dan embrio lahirnya manusia besar. Bagai mata air kebijaksanaan perlahan mengalir di alam pikiran, lalu menyentuh ruang kesadaran.

Film ini begitu sarat makna, membawa banyak pesan moril bagi dunia pendidikan. Di samping mengkritik juga memberi masukan atas kemapanan dunia pendidikan kekinian. Sebuah film yang mestinya menjadi tontonan "wajib" baik bagi anak didik, orang tua, guru, dosen atau bagi siapa saja yang hendak memetik pelajaran, termasuk penentu kebijakan dalam dunia pendidikan.

Film India ini disutradari Rajkumar Hirani. Adapun 3 Idiots yang dimaksud ialah Amir Khan selaku Ranchoddas Shamaldas Chanchad alias Phunsuk Wangdu, sebagai bintang utama. Dua idiots lainnya ialah R Madhavan sebagai Farhan Qureshi dan Sharman Joshi sebagai Raju Rastogi.

Setelah penulis menonton, ternyata istilah atau label "idiots" tidaklah benar dialamatkan kepada tiga tokoh utama tersebut. Justru ketiga tokoh utama adalah seorang yang begitu jenius dan kreatif. Kata "idiots" hanyalah sebuah istilah yang sengaja diproduksi agar menyensor pemikiran dan karakter tertentu.

Di mana bahasa atau istilah (idiots) diciptakan untuk mempertahankan status quo dalam dunia pendidikan. Bahwa mahasiswa yang berbeda dari kebanyakan dianggap sebagai tipikal mahasiswa yang tidak layak untuk diteladani, contoh mahasiswa yang akan gagal meraih kesuksesan.

Pemeran lainnya dalam film tersebut ialah Karina Kapoor selaku Phia Sahastrebuddhe yang berprofesi sebagai dokter. Sebelum bertemu dengan Rancho, dia betul-betul hanya menjadi dokter konservatif yang tidak menjiwai etika kedokteran yang semestinya melayani kemanusiaan dengan keahliannya.

Setelah dekat dengan Rancho, dia mulai memahami bahwa seorang dokter tidak boleh kaku dalam melayani seorang pasien, tidak mempersulit secara administratif pasien yang kritis.

Phia sekaligus sebagai anak gadis dari Dr Viru Shastrabhuddi yang kemudian oleh mahasiswanya dipelesetkan menjadi Dr Virus. Dia adalah seorang dosen yang cara mengajarnya kaku. Dia mewakili karakter dosen lainnya.

Tak heran karena sikapnya yang egois dan arogan dalam memaksakan setiap kehendaknya kepada mahasiswanya, misalnya harus memperoleh nilai yang tinggi dalam setiap ujian, akhirnya membuat salah seorang mahasiswanya bunuh diri karena selalu gagal dalam setiap ujian. Virus juga sekaligus sebagai Rektor ICE (Imperial College of Engineering), perguruan tinggi di mana ketiga "idiots" tersebut kuliah.

Pelajaran Bagi Kita

Hemat penulis, berikut beberapa pelajaran penting yang dapat dipetik dari film tersebut dalam kaitannya dengan dunia pendidikan kita, antara lain, Pertama, pendidikan bukanlah sekadar mendapatkan nilai yang tinggi, mendapatkan ijazah, sebagai bekal memasuki dunia kerja. "Jangan mengejar kesuksesan.

Jadilah orang besar, kesuksesan akan mengikutimu" demikian kata Rancho. Toh banyak yang nilai ijazahnya tinggi, bertitel panjang, tetapi tidak banyak mendatangkan kebaikan dan kemaslahatan bagi masyarakat sekitarnya.

Untuk masalah ini, tiba-tiba penulis teringat dengan nasihat Ishak Ngeljaratan dalam sebuah diskusi tentang multikulturalisme. "Kita belajar bukan hanya untuk pintar, tetapi bagaimana kepintaran itu dapat menuntun kita untuk berbuat baik, berguna bagi orang lain".

Kedua, metode pembelajaran yang mencerahkan peserta didik bukanlah dengan menghapal, melainkan dengan memahami. Sistem pembelajaran yang mengandalkan hapalan, menurut Rancho hanya akan mencetak "robot-robot" yang tidak memiliki daya kritis.

Penulis mengistilahkannya dengan cara belajar "burung beo", di mana burung beo tahu menghapal kata tetapi tidak memahami makna dari kata-kata yang dihapal. Mungkin bisa dibayangkan, andai metode menghapal efektif melejitkan kecerdasan, barangkali kita telah menjadi orang yang sangat cerdas karena sejak SD hingga perguruan tinggi kita selalu menghapal segudang teori demi ambisi mendapatkan nilai yang tinggi pada setiap ulangan harian dan ujian semester.

Ketiga, orang tua yang terlalu memaksakan kehendaknya kepada sang anak. Seperti dalam hal memilih jurusan, tanpa melihat pada bidang dan jurusan mana sang anak itu berbakat. Di sini, seolah-olah film ini ingin pula mengkritik mainstream cara berpikir orang tua yang larut dalam konsep-konsep hidup yang diproduksi oleh modernitas.

Misalnya; orang pintar dan sukses itu ialah yang bertitel, alumni perguruan tinggi ternama. Orang yang sukses dalam hidupnya ialah ketika bermimpi memiliki uang banyak, atau rumah yang mewah. Sebagai tangga untuk memperoleh semua itu, maka tugas utama seorang anak adalah belajar dengan baik, "patuh" kepada guru atau dosen, agar memperoleh nilai yang baik.

Nilai yang baik itu akan terakumulasi dalam ijazah sebagai bekal memasuki dunia kerja. Akhirnya yang tercipta betul-betul hanyalah persaingan di kalangan peserta didik agar memperoleh nilai yang tinggi.

Dalam suasana persaingan akan memunculkan rasa ingin mendominasi. Selain itu, anak didik juga akan dihantui rasa takut dan tekanan psikologis. Dan ketika kalah bersaing dalam memperoleh nilai yang tinggi, niscaya akan muncul rasa bersalah yang besar.

Pada titik inilah sang anak rawan berbuat nekad, bisa jadi jika tak tahan stres sang anak akan bunuh diri lantaran berpadunya rasa cemas, rasa takut, dan rasa malu terhadap orang tua, guru dan temannya. Watak pendidikan seperti ini di samping memiliki efek psikologis, tentu sangat kapitalistik yang memandang tujuan akhir dari pendidikan adalah untuk menumpuk materi.

Keempat, dalam suasana persaingan memperoleh nilai yang tinggi, peserta didik tentu akan menjadi manusia-manusia yang individualis. Karena hampir seluruh waktunya dihabiskan untuk memikirkan cara memperoleh nilai tersebut.

Akhirnya peserta didik akan menjadi manusia-manusia yang tidak memiliki kemerdekaan berpikir dan kurang memiliki kepedulian sosial. Hal ini pernah diajarkan oleh bapak pendidikan nasional Ki Hadjar Dewantara, bahwa sekolah haruslah menjadi tempat yang nyaman bagi anak didik, taman yang menyenangkan.

Tempat mekarnya bunga-bunga bangsa. Sekolah (perguruan tinggi) tidak boleh menjadikan anak didik menjadi seorang yang individualis, tetapi mendidiknya menjadi manusia yang memiliki kepedulian sosial atau semangat nasionalisme (Muh. Yamin, 2009).

Kelima, film "3 Idiots" juga berpesan, betapa pentingnya menumbuhkembangkan kreativitas. Kreativitas tentu bisa menjadi salah satu modal utama bagi seseorang agar mampu mengatasi setiap kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam hidup, termasuk kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan materil.

Kritik film ini, sebenarnya kurang lebih sama dengan pandangan tokoh pendidikan Brazil bernama Paulo Freire, yang menyebut metode menghapal dalam pembelajaran sebagai metode yang tidak membebaskan anak didik.

Freire menyebutnya banking education, di mana pengajar melihat anak didik seperti bank yang siap ditabungi pengetahuan. Karenanya Freire mengajukan alternatif sistem pendidikan yang dia istilahkan dengan sistem dialog yang menempatkan anak didik dan pendidik sama-sama sebagai subjek belajar dan objeknya adalah pelajaran (realitas dunia) itu sendiri. (Listiyono Santoso, dkk, 2007).

Akhirnya, semoga saja seluruh elemen pendidikan terutama rekan-rekan guru, dosen, orang tua dan pemerintah tidaklah menutup diri dengan kritik-kritik baru seputar dunia pendidikan. Demi pengembangan kualitas dunia pendidikan kita ke depan. 

sumber : http://idamayasari.blogspot.com/2011/06/pelajaran-dari-film-3-idiots.html
http://ilhammaulana-wiham.blogspot.com/

KHATAMAN SMPN 3 MALANG


Alhamdulillah, meskipun cuma 7 anak yg hadir, tp bermanfaat skali bg SMP 3 Malang :)





http://ilhammaulana-wiham.blogspot.com/

Saturday, November 3, 2012

RENUNGAN MALAM MINGGU

Bismillah ..Malam minggu bagi para remaja zaman sekarang adalah waktu yang ditunggu-tunggu. Bukan hanya sebagai waktu luang untuk melepaskan penat setelah seminggu bergulat dengan pelajaran, namun bagi sebagian remaja, malam minggu identik dengan tradisi hura-hura dan wakuncar (waktu kunjung pacar). Kegiatan ini mulai marak seiring dengan masuknya budaya barat yang lebih ‘membebaskan’ hubungan antara laki – laki dan perempuan. Banyak remaja yang memanfaatkan waktu malam minggu atau malam ahad mereka untuk berhura-hura dan juga untuk ‘wakuncar’ (waktu kunjung pacar).

Seolah – olah sudah menjadi tradisi, bagi remaja yang tidak melakukan tradisi ini yakni pacaran dan hura-hura, dianggap kuper atau tidak gaul. Padahal kegiatan yang demikian itu jika dilihat dari segi manfaat lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya.. Bagi remaja Islam, kegiatan malam minggu hendaknya tidaklah demikian, karena remaja Islam sejati tidak akan mengikuti budaya orang-orang kafir.

Hura-hura dan wakuncar di malam minggu yang dilakukan remaja seperti jalan-jalan di mall, nonton film di bioskop, makan malam diluar menjadi agenda sebagian remaja yang terpengaruh oleh tradisi budaya barat.

Mudharatnya kegiatan tersebut banyak sekali seperti pemborosan, berkhalwat dengan non muhrim, hingga dosa besar mendekati zina. Tidak ada manfaat yang dapat diambil dari kegiatan hura-hura dan wakuncar yang kini sering dilakukan oleh sebagian remaja. Sebagai remaja Islam, tentu harus berbeda dengan mereka yang melakukan kegiatan mubazir seperti di atas.

Meski gejolak darah muda dalam diri seorang remaja mulai memanas, sehingga banyak alasan pembenaran yang dikemukakan seperti untuk semangat belajar, untuk belajar mengenal lawan jenis, untuk refreshing , karena cinta/sayang, dan lain-lain, alasan pembenaran kegiatan tersebut tentulah tidak tepat dengan syariah agama Islam. Islam adalah agama keselamatan bagi umat manusia, karenanya para remaja Islam tentu harus mengikuti syariah agama agar bisa selamat di dunia dan di akherat.

Sebuah perenungan yang patut direnungkan melalui akibat-akibat tradisi malam mingguan yang sudah berlangsung selama berpuluh tahun ini Pertama, berapa banyak remaja menikah di usia dini akibat hamil di luar nikah, berapa banyak kasus perkosaan yang terjadi tiap tahun, berapa banyak bayi-bayi tak berdosa yang tak memiliki bapak atau pun mati mengenaskan di tempat sampah?, berapa banyak remaja yang kini berani beradegan mesum dan kemudian dipublikasikan? Jika jawabannya banyak, maka masihkah pantas tradisi seperti ini tetap dipertahankan di kalangan remaja? Jika mudharat yang dibawa tradisi malam mingguan seperti di atas ternyata terbukti sangat banyak dan tentu membahayakan masa depan para remaja, sanggupkah para remaja sekarang merubahnya? Bagi para remaja Islam sejati, kenyataan ini seharusnya menjadikannya sanggup menjadi pelopor perubahan itu dengan membangun aqidah dan akhlaq Islamiyah yang kuat dan mengaplikasikannya dalam kebiasaan hidup sehari-hari.

Malam minggu/ahad dan hari ahad hendaknya dijadikan sebagai waktu yang lebih bermanfaat dan lebih produktif. Zaman yang semakin sulit seperti sekarang ini, seharusnya disadari para remaja untuk lebih produktif dan berprestasi demi menunjang masa depannya kelak. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan dalam mengisi malam minggu/ahad dan hari ahad yang lebih bernilai positif, antara lain mengikuti klub atau kursus yang mendukung pengembangan bakat, sehingga pada akhirnya dapat menambah tabungan dan lebih mandiri dengan memanfaatkan kemampuan/bakat yang dimiliki tersebut. Kegiatan positif ini juga harus diiringi dengan peningkatan kualitas aqidah dan akhlak islamiyah. Dengan demikian, hidup seorang remaja Islam sejati akan lebih berarti dan insyaAlloh mendapat ridho dari Alloh SWT.

Kehidupan masa remaja Rasulullah SAW dapat menjadi suri teladan, dimana masa remaja Beliau dilalui dengan perjuangan dan kerja keras diiringi dengan akhlaq yang terpuji. Hasilnya sangat luar biasa, Beliau menjadi seorang pemimpin yang sangat disegani sekaligus ditakuti oleh seluruh bangsa di dunia. Memanglah tepat, masa remaja seharusnya tidaklah dihabiskan dengan hura-hura dan mengikuti nafsu duniawi namun digunakan untuk menempa kemampuan diri dan pribadinya sebagai bekal hidup di hari kemudian. Masa remaja merupakan masa emas dimana banyak impian, cita-cita, dan harapan tinggi dalam genggaman erat untuk diwujudkan. Jika masa remaja hanya dihabiskan dengan mengikuti nafsu duniawi saja, hasilnya sungguh luar biasa sangat rugi. Kelak akan hidup terlunta-lunta dan menderita tidak hanya di dunia namun juga di akherat nanti.

Na’udzubillahimindzalik. Wallahu’alam bi shawab…..
AstagfiruLLah….

♥ Semoga Bermanfaat & Silahkan Di Share ^_^ ♥

iklan saya

Social Icons

Featured Posts